pola hubungan sosial

PERTANYAAN 
1. Bagaimana pola hubungan antara penjual arit dengan toko bangunan? 
Jawaban: 
   Sehubungan dengan pertanyaan bagaimana pola hubungan antara petani bawang merah dengan tengkulak sembako yang perlu di jawab dengan pendekatan penelitian, maka saya akan melakukan tahapan sistematika dan logika sebagai berikut:
1. Saya akan menentukan siapa saja subjek yang menjadi penjual arit dan toko bangunan. Penentuan subjek yg diteliti sangat penting karena klo salah sasaran, informasi yang saya kumpulkan menjadi tidak berguna menjadi data penelitian. 
2. Setelah menentukan subjek penelitian, saya akan mengumpulkan informasi pola hubungan dengan melakukan pengamatan dan wawancara ke yang bersangkutan. 
3. Fokus pengamatan terhadap penjual arit adalah sebagai berikut; bagaimana cara penjual menjual aritnya? Kepada siapa mereka menjual aritnya? Dimana mereka menjual aritnya? Berapa harganya? Apakah ada pilihan dalam menjual kepada siapa?
4. Fokus pengamatan selanjutnya adalah kepada toko bangunan  adalah sebagai berikut: bagaimana cara toko bangunan membeli arit? Dari siapa mereka membeli? Apakah ada kualifikasi aritnya? Berapa harganya? Kepada siapa dijual lagi? Apakah ada perubahan bentuk aslinya? Dan bagaimana kelanjutan nya?
5. Setelah informasi terkumpul, kemudian saya olah menjadi data. Saya akan melihat kecenderungan arah data. Apakah pola/ tren  data cenderung pada fungsi saling membutuhkan? Atau data cenderung pada saling menyingkirkan? Atau ada tren data saling  meyakini satu sama yang lain?
6. Setelah itu data saya hubungan dengan teori pola hubungan sosial. Apakah pola hubungannya ke arah fungsi atau saling melakukan pertentangan.
7. Setelah itu saya simpulkan sesuai hasil analisisnya. Jika data sesuai dengan pola hubungan fungsi, berarti pola hubungan keduanya saling membutuhkan satu sama yang lain. Jika datanya cenderung ke arah saling bertentangan, maka pola hubungan merdeka cenderung saling tidak membutuhkan . Dan jika datanya cenderung ke arah keyakinan, berarti pola hubungan mereka adalah simbolik.


PERTANYAAN 
2. Bagaimana hubungan antara penjual ayam dengan penjual sate?
Jawaban: 
   Sehubungan dengan pertanyaan bagaimana pola hubungan antara petani bawang merah dengan tengkulak sembako yang perlu di jawab dengan pendekatan penelitian, maka saya akan melakukan tahapan sistematika dan logika sebagai berikut:
1. Saya akan menentukan siapa saja subjek yang menjadi penjual ayam dan penjual sate. Penentuan subjek yg diteliti sangat penting karena klo salah sasaran, informasi yang saya kumpulkan menjadi tidak berguna menjadi data penelitian. 
2. Setelah menentukan subjek penelitian, saya akan mengumpulkan informasi pola hubungan dengan melakukan pengamatan dan wawancara ke yang bersangkutan. 
3. Fokus pengamatan terhadap penjual ayam adalah sebagai berikut; bagaimana cara penjual menjual ayamnya? Kepada siapa mereka menjual ayamnya? Dimana mereka menjual ayamnya? Berapa harganya? Apakah ada pilihan dalam menjual kepada siapa?
4. Fokus pengamatan selanjutnya adalah kepada penjual sate  adalah sebagai berikut: bagaimana cara penjual sate membeli ayam? Dari siapa mereka membeli? Apakah ada kualifikasi ayamnya? Berapa harganya? Kepada siapa dijual lagi? Apakah ada perubahan bentuk aslinya? Dan bagaimana kelanjutan nya?
5. Setelah informasi terkumpul, kemudian saya olah menjadi data. Saya akan melihat kecenderungan arah data. Apakah pola/ tren  data cenderung pada fungsi saling membutuhkan? Atau data cenderung pada saling menyingkirkan? Atau ada tren data saling  meyakini satu sama yang lain?
6. Setelah itu data saya hubungan dengan teori pola hubungan sosial. Apakah pola hubungannya ke arah fungsi atau saling melakukan pertentangan.
7. Setelah itu saya simpulkan sesuai hasil analisisnya. Jika data sesuai dengan pola hubungan fungsi, berarti pola hubungan keduanya saling membutuhkan satu sama yang lain. Jika datanya cenderung ke arah saling bertentangan, maka pola hubungan merdeka cenderung saling tidak membutuhkan . Dan jika datanya cenderung ke arah keyakinan, berarti pola hubungan mereka adalah simbolik.
PERTANYAAN 
Bagaimana pola hubungan antara mertua dengan menantu?
Jawaban:
1. Saya akan menentukan siapa saja subjek yang menjadi mertua dan menantu. Penentuan subjek yg diteliti sangat penting karena klo salah sasaran, informasi yang saya kumpulkan menjadi tidak berguna menjadi data penelitian. 
2. Setelah menentukan subjek penelitian, saya akan mengumpulkan informasi pola hubungan dengan melakukan pengamatan dan wawancara ke yang bersangkutan. 
3. Fokus pengamatan terhadap mertua adalah sebagai berikut; bagaimana cara mertua menjalin hubungan dengan menantu nya (apakah baik atau tidak)? Kepada siapa mereka melakukan interaksi tersebut? Dimana mereka berinteraksi?Apakah ada pilihan dalam menjalani perbuatan terhadap menantu?
4. Fokus pengamatan selanjutnya adalah kepada menantu adalah sebagai berikut: bagaimana cara menantu menghormati mertuanya? Dari siapa mereka bisa bertemu?  Kepada siapa menantu berinteraksi? Apakah ada perubahan sifat menantu untuk mertua? Dan bagaimana kelanjutan nya?
5. Setelah informasi terkumpul, kemudian saya olah menjadi data. Saya akan melihat kecenderungan arah data. Apakah pola/ tren  data cenderung pada fungsi saling membutuhkan? Atau data cenderung pada saling menyingkirkan? Atau ada tren data saling  meyakini satu sama yang lain?
6. Setelah itu data saya hubungan dengan teori pola hubungan sosial. Apakah pola hubungannya ke arah fungsi atau saling melakukan pertentangan.
7. Setelah itu saya simpulkan sesuai hasil analisisnya. Jika data sesuai dengan pola hubungan fungsi, berarti pola hubungan keduanya saling membutuhkan satu sama yang lain. Jika datanya cenderung ke arah saling bertentangan, maka polanhubungan merdeka cenderung saling tidak membutuhkan . Dan jika datanya cenderung ke arah keyakinan, berarti pola hubungan mereka adalah simbolik.

Postingan populer dari blog ini

Cara Pencegahan Pencemaran LingkunganSompotan, D. D., & Sinaga, J. (2022). Pencegahan Pencemaran Lingkungan. SAINTEKES: Jurnal Sains, Teknologi Dan Kesehatan, 1(1), 6-13 Pada hari Rabu, 21, 2, 2024Pencegahan Pencemaran LingkunganDale Dompas Sompotan, Janes SinagaSAINTEKES: Jurnal Sains, Teknologi Dan Kesehatan 1 (1), 6-13, 2022Permasalahan lingkungan yang terjadi akhir-akhir ini sudah berdampak dalam berbagai aspek seperti pencemaran air, pencemaran udara, yang berdampak terhadap kondisi lingkungan yang berbahaya. Pencemaran lingkungan terjadi karena ulah manusia itu sendiri yang tidak dapat mengolah dan memanfaatkan lingkungan dengan baik sehingga berdampak kepada kesehatan dan keselamatan manusia. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisa tentang masalah yang terjadi di lingkungan hidup serta mencari solusi untuk mengatasi pencemaran lingkungan yang semakin parah. Kita masih ingin hidup lebih lama dan nyaman di dunia ini, oleh karena itu kita mesti melakukan segala sesuatu untuk dapat menjaga dunia ini tetap baik lingkungannya sehingga kita dapat tinggal dengan nyaman. Metode penelitian penulisan ini menggunakan metode kualitatif melalui daftar pustaka buku-buku, jurnal dan media online yang dianalisis menjadi data yang lengkap sehingga dapat memaparkan cara pencegahan pencemaran lingkungan demi menyelamatkan lingkungan dimana kita tinggal.https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=cara+mengatasi+pencemaran+lingkungan&btnG=#d=gs_qabs&t=1708496375985&u=%23p%3Dgg7B0kIDYm0JGusmarti, D., Oktavia, D., & Walid, A. (2020). Pemanfaatan Limbah Sampah Rumah Tangga Untuk Mengurangi Pencemaran Lingkungan di Permukiman. TIN: Terapan Informatika Nusantara, 1(4), 154-156.Pada Hari rabu, 21, 2, 2024Pemanfaatan Limbah Sampah Rumah Tangga Untuk Mengurangi Pencemaran Lingkungan di PermukimanDaista Gusmarti, Della Oktavia, Ahmad WalidTIN: Terapan Informatika Nusantara 1 (4), 154-156, 2020Abstrak− Hingga saat ini sampah masih menjadi masalah serius di Indonesia. Perilaku dan kebiasaan masyarakat atau individu untuk mengelola sampah belum mengarah kepada perilaku yang positif seperti membuang sampah pada tempatnya. Dengan adanya kebiasaan buruk tersebut perlu adanya cara untuk mengatasi limbah sampah rumah tangga. Karena jika tidak ditangani secara serius akan dapat mempengaruhi kesehatan lingkungan. Yang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah tersebut adalah dengan pengelolaan sampah yang dilaksanakan sejak dari rumah tangga dan untuk memandirikan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan kesehatannya lingkungan. Oleh sebab itu melalui upaya pemberdayaan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan sampah, diharapkan masalah sampah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, akan tetapi menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat. Mengelola sampah dapat dilakukan dengan prinsip reduce, reuse dan recycle atau pengurangan, penggunaan kembali dan daur ulang sampah.https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=cara+mengatasi+pencemaran+lingkungan&oq=#d=gs_qabs&t=1708497603820&u=%23p%3DA6VE8UB3r2EJHadinoto, S., & Retnadi, D. (2007). Micro credit challenge: Cara efektif mengatasi kemiskinan dan pengangguran di Indonesia. Elex Media Komputindo.Pada Hari Rabu 21, 2,2024Micro credit challenge: Cara efektif mengatasi kemiskinan dan pengangguran di IndonesiaSoetanto Hadinoto, Djoko RetnadiElex Media Komputindo, 2007Menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, bahwa tantangan Indonesia saat ini adalah memacu pertumbuhan ekonomi dan mendistribusikannya secara adil. Pemerintah menetapkan prioritas dan bekerja keras agar investasi masuk. Iklim dalam negeri diperbaiki, korupsi diberantas, inefisiensi, pemborosan dan kebocoran dihentikan. Kalau ekonomi tidak tumbuh, pengangguran tinggi, kemiskinan tinggi, daya beli rendah, kondisi pendidikan dan kesehatan rendah, akan mengakibatkan krisis politik dan ekonomi. Pengalaman menunjukkan walaupun ekonomi tumbuh, belum tentu pengangguran dan kemiskinan menurun. Untuk itu masih diperlukan kredit yang harus disalurkan ke sektor riil untuk infrastruktur, perkebunan kelapa sawit, coklat, karet dengan mengikutsertakan peran UMKM yang akan sangat jelas menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, sehingga mengurangi pengangguran dan menekan angka kemiskinan. Kunci sukses penyelesaian di bidang ekonomi adalah implementasinya di lapangan.Sementara itu menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla pada pembukaan Pameran Produk UKM (SME's CO) ke-5 di Jakarta Convention Centre tanggal 4 April 2007, mengatakan bahwa usaha besar mendapat berbagai kemudahan dengan suku bunga kredit yang lebih rendah, sedangkan UKM harus menanggung bunga yang lebih tinggihttps://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0,5&q=cara+mengatasi+penyebaran+kemiskinan#d=gs_qabs&t=1708498015880&u=%23p%3DOYe4RYybzzYJ